Nilai-nilai Pancasila Perlu Digali Kembali Print

Jakarta (1 Juni 2016). Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menyelenggarakan bedah buku “Falsafah Kebudayaan Pancasila: Nilai dan Kontradiksi Sosialnya” karya Syaiful Arif, di Hotel Take’s Mansion Jalan Taman Kebon Sirih 1 No. 3, Jakarta Pusat, 1 Juni 2016.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D., Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Dr. H. Muharram Marzuki, perwakilan ormas-ormas keagamaan, LSM, akademisi, dan peneliti di lingkungan Puslitbang Kehidupan Keagamaan.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D. Dalam sambutannya, Abdurrahman Mas’ud menekankan bahwa kita perlu mengkaji kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Oleh Karena itu, gagasan-gagasan dalam buku karya Syaiful Arif ini perlu digalikembali untuk melihat bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.

Bertindak sebagai narasumber utama Dr. (HC). K.H. As’ad Said Ali, mantan wakil Kepala BIN dan tokoh Nahdlatul Ulama. As’ad Said Ali mengapresiasi terbitnya buku ini. Meskipun begitu, “buku ini terlalu filosofis dan sulit dicerna”, ungkapnya.

Pada sesi diskusi, para peserta juga mengapresiasi buku karya Syaiful Arif ini. Namun, sebagaimana narasumber, mereka menilai buku ini berat. Karena itu, perlu ditulis dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna. Dan, yang lebih penting lagi, menggali nilai-nilai Pancasila dengan contoh-contoh dari kearifan lokal. (bas/rin)