Home /  Berita
Bangun Indonesia Dengan Kebersamaan Dan Kerukunan PDF Print Email

KUDUS - Indonesia sebagai negara dengan ragam agama dan budaya sangat rawan terjadi konflik. Untuk membangun Indonesia lebih jaya maka dibutuhkan kebersamaan dan kerukunan.  Demikian ditegaskan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof Dr H Abdul Djamil MA ketika menjadi keynote speaker seminar nasional kerukunan beragama yang digelar MAQDIS Foundation bekerjasama dengan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kemenag  di Hotel Griptha Kudus Jawa Tengah (9/8/11).

 
Majelis Agama Perlu Bersatu Majukan Bangsa PDF Print Email

KUDUS -  Pentingnya memelihara kerukunan umat beragama serta memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat terungkap dalam seminar nasional Reaktualisasi Spirit Kerukunan Beragama Sunan Kudus yang digelar MAQDIS Foundation bekerjasama dengan Puslitbang Kerukunan Keagamaan Kemenag RI di Hotel Griptha Kudus Jawa Tengah.

Hasyim Asy’ari, Sekretaris CeRMIN dalam sambutannya menegaskan bahwa Sunan Kudus adalah tokoh agama yang sangat toleran dan mengajarkan budaya menghargai perbedaan agama. Hal ini sama dengan citra Kudus sebagai basis sosial santri-muslim. Sunan Kudus dikenal sebagai  penyebar agama Islam yang faqih dan pedagang dan ulet", tegas Dosen Universitas Diponegoro itu.
 
Sikapi Perbedaan, Ciptakan Sinergi Bangun Ekonomi Umat PDF Print Email

Jakarta, 23/7 - Perbedaan yang ada di antara umat Islam sudah saatnya disikapi dengan arif dan bijaksana sehingga timbul sinergi sesama Muslim dalam membangun ekonomi umat. Umat saat ini menunggu kerja-kerja sosial dan ke­agamaan ormas-ormas Islam dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D saat membuka Workshop Nasional Penguatan Pembinaan Usaha melalui Pusat-pusat Ekonomi Umat, kerjasama Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI dengan Puslitbang Kehidupan Keagamaan di Hotel Sofyan tanggal 23 Juli 2011.

 
Pesantren Strategis Cegah Radikalisme Melalui Penguatan Budaya Damai PDF Print Email

Liputan “Seminar Penguatan Budaya Damai Melalui Pesantren”

Penulis : Drs. Miftah Faqih, MA – Sekjen RMI (Rabithah Ma'ahid Islamiyah) Nahdlatul Ulama

 

Beberapa dekade terakhir ini, citra Indonesia sebagai bangsa yang santun, ramah dan toleran tenggelam oleh berbagai kasus kekerasan, radikalisme dan terorisme. Kenyataan ini membuat Indonesia saat ini dikenal publik internasional sebagai ”lahan subur” bagi praktik radikalisme, kekerasan dan terorisme. Di negeri ini terjadi berkali-kali aksi terorisme baik dalam bentuk pengeboman, serangan bersenjata maupun pembunuhan. Berbagai jaringan dan kelompok Islam menjadi habitat bagi tumbuh dan berkembangnya aliran keras dalam mengamalkan maupun mendakwahkan Islam.

Gerakan revivalisme Islam di Indonesia sesungguhnya telah tumbuh sejak awal 1980-an. Ia tumbuh karena pengaruh gerakan revivalisme Islam kontemporer di Timur Tengah. Gerakan ini telah ditransmisikan ke Indonesia dan saat ini tengah tumbuh dengan subur di negeri berpenduduk muslim terbesar ini. Ekspresi revivalisme ini berbentuk  meningkatnya gairah keislaman di tengah masyarakat. Arus Islamisasi ini juga merambah di kalangan pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, bisnis, dan dunia pendidikan.  Mereka memiliki platform yang beragam tetapi pada umumnya memiliki kesamaan karakteristik yakni lebih didasarkan pada corak keberagamaan yang menolak doktrin Pancasila, negara bangsa yang dianggap menjadi dasar sekularisme di Indonesia. Visi yang diperjuangkan bersama adalah pembentukan “negara Islam” (daulah Islamiyyah) dan mewujudkan penerapan syariat Islam baik dalam wilayah masyarakat, maupun negara.
 
Menag: Pemerintah Dan Pimpinan Agama Harus Bersatu PDF Print Email

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, agama merupakan salah satu kekuatan sosial dalam masyarakat Indonesia. Aktualisasi peran agama, kata Menteri Agama, akan berhasil dengan baik bila pemimpin-pemimpin pemerintah dan agama bersatu dalam kata dan perbuatan sesuai dengan fungsi masing-masing. Suryadharma Ali mengajak umat beragama belajar dari sejarah Aceh.

Menurut Menteri Agama, dari aspek sejarah dan antropologi, Aceh merupakan mata rantai awal penyiaran Islam di Kepulauan Nusantara dan menjadi pelabuhan perdagangan antar-bangsa sejak belasan abad silam. Karena itu, Aceh telah lama mengenal kehidupan yang multiras, multietnik, dan multikultural.

 
<< Start < Prev 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Next > End >>

JPAGE_CURRENT_OF_TOTAL
Copyright © 2024. Puslitbang Kehidupan Keagamaan.