HomeBeritageneral /  Etos Wirausaha Umat Islam Masih Rendah
Etos Wirausaha Umat Islam Masih Rendah PDF Print Email


Padahal menurutnya, umat Islam memiliki organisasi massa besar,  seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama serta ormas-ormas Islam  lainnya. ''Lembaga-lembaga ini tentu merupakan aset yang sangat berharga  bagi pengembangan ekonomi umat. Namun setidaknya beberapa tahun  lamanya, sektor ekonomi belum tergarap secara optimal oleh sebagian  ormas Islam ini. Kegiatan yang dibuka oleh Gubernur NTB, Tuan Guru H. M. Zainul Majdi,  MA tersebut diikuti antara lain oleh Ketua Muslimat  NU, Khofifah  Indar Parawansa, Pengurus Besar Nahdlatul Wathon Tuan Guru  H. Suaidi,  Ketua DPP Dewan masjid Indonesia Natsir Zubaedi, Ketua FPI   Habib  Muhsin Ahmad Al-Attas, Ketua Pembina Iman Tauhid Islam (PITI)  Anda   Hakim. Juga hadir Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti serta  Prof.Dr. H.Moh. Baharun pimpinan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB Tuan Guru Zainul Majdi  mengungkapkan bahwa potensi umat Islam sebenarnya sangat besar untuk  mengembangkan perekonomian bangsa. ''Namun setidaknya masing-masing  ormas bisa menumbuhkembangkan umat di basisnya masing-masing,'' tandas  Gubernur Tuan Guru.


Sementara Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, PhD, Kepala Puslitbang   Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, mengungkapkan  bahwa sejauh ini, tingkat pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran  agama itu oleh masyarakat masih dirasa kurang memadai. Selain itu,  kehidupan beragama pada sebagian masyarakat baru mencapai tataran simbol-simbol keagamaan dan belum sepenuhnya bersifat substansial,''    papar Mas'ud. Dikatakan Mas'ud, melalui kegiatan dialog antar pemuka  agama Islam  pusat dan daerah ini, diharapkan mampu memperlancar   komunikasi antar  pimpinan Ormas Islam. ''Ini juga bertujuan menyatukan visi dan misi  bersama mengemban  amanah dakwah para pemimpin agama Islam pusat dan  daerah tentang  pembinaan  umat Islam yang lebih berkualitas dan dinamis  di masa depan.  Khususnya  peningkatan kerjasama nyata dalam menanggulangi  masalah-masalah  kemiskinan dan kebodohan.


Ditambahkan  Mas'ud, melalui kegiatan dialog ini diharapkan akan  dicapai kesepakatan-kesepakatan para pimpinan ormas Islam pusat dan  daerah tentang upaya-upaya nyata dan kerjasama keduabelah pihak untuk    meningkatkan kualitas umat baik material maupun spiritual. ''Juga diharapkan suatu rumusan dinamika kerukunan umat Islam di  daerah, menyangkut potensi konflik dan integrasi sebagai bahan    antisipasi bersama. Kegiatan ini selain diisi dengan dialog dan diskusi    antar pemuka agama Islam pusat dan daerah, juga kunjungan silaturrahim    ke sejumlah masjid yang telah memiliki kegiatan ekonomi, seperti    koperasi dan lainnya. Setiap masjid yang dikunjungi akan mendapatkan dana bantuan sebesar 25 juta rupiah setiap masjid.
 
Copyright © 2024. Puslitbang Kehidupan Keagamaan.