HomeBeritaKUB /  Training Penguatan Kapasitas Anggota FKUB Jambi
Training Penguatan Kapasitas Anggota FKUB Jambi PDF Print Email

Jambi,21/11 (Puslitbang 1) - “Toleransi, damai! FKUB Jambi, yes!” Yel-yel ini sesekali menggema di salahsatu ruang Hotel Novita, Jambi. Suara serempak ini diteriakkan 25 anggota FKUB Provinsi Jambi, Kota Jambi, dan Kabupaten Muaro Jambi, yang meski umumnya tak lagi muda namun tetap semangat dan ceria. Mereka sedang mengikuti training penguatan kapasitas anggota FKUB yang digelar Puslitbang Kehidupan Keagamaan pada 18-20 November 2013 di Jambi. Kegiatan ini, seperti dijelaskan koordinatornya, H. Ibnu Hasan, dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan para anggota FKUB, khususnya terkait kerukunan, regulasi, dan resolusi konflik.

Training dengan pendekatan andragogik ini dipandu oleh dua fasilitator, H. Yusuf Asry dari Puslitbang Kehidupan Keagamaan dan Badrus Samsul Fata dari The Wahid Institute. Kegiatan ini merupakan kerjasama Puslitbang dengan The Wahid Institute, sebagai tindak lanjut dari proyek penyusunan modul Penguatan Kapasitas FKUB tahun 2012 lalu. Seperti diketahui, banyak pihak berpendapat bahwa banyak FKUB masih belum berdaya, sehingga perlu penguatan dari sisi kelem¬bagaan maupun kapasitas anggotanya.

Setelah pembukaan, komunikasi peserta dicairkan dengan sesi ice breaking dan dinamika kelompok. Peserta yang terdiri dari tiga FKUB (masing-masing 7 orang) serta perwakilan pemuda dari HMI, PMII, dan OKP perempuan ini dibuat relaks dan berbaur. Tampak tak ada lagi sekat tua-muda, beda agama, ataupun ketua-anggota. Lalu, sesi malam diisi dengan pencermatan dan koreksi substansi modul, sebagai salahsatu goal yang diharapkan training/workshop ini.

Esoknya, Prof. Ridwan Lubis mempesona peserta dengan materi “Keragaman, Toleransi, dan Kerukunan”. Sebagai salahsatu ‘bidan’ kelahiran PBM, serta pengalamannya di bidang kerukunan, beliau tampak sangat fasih menjelaskan dan menjawab setiap pertanyaan peserta. Lalu, Prof. Dedi Djubaedi menye-garkan peserta dengan materi strategi kerukunan berbalut joke-joke khasnya. Peserta tampak puas menikmati ilustrasi dan guyon Pak Kapus ini yang tetap dikontekskan pada nilai-nilai kerukunan. Materi tentang regulasi kerukunan lalu disampaikan H. Ibnu Hasan Muchtar, mulai dari UUD 1945 hingga PBM.

Pascarehat siang, Mas Subhi Azhari menyuguhkan paparan tentang teknik pendataan isu keagamaan. Sebuah bekal praktis bagi anggota FKUB dalam merekam isu-isu keagamaan dan aktivitas perannya. Lalu disambung Mas Alamsyah M. Djafar yang memaparkan peran media untuk kerukunan. Media sosial baru seperti twitter dan facebook turut diperkenalkan sebagai wahana strategi pemeliharaan kerukunan. Malamnya, Pak Rumadi Ahmad menyam-paikan refleksi atas strategi memelihara kerukunan selama ini.

Di hari terakhir, peserta disuguhi paparan hasil riset tentang peta kerukunan di Indonesia, yang menempatkan Jambi sebagai daerah yang cukup harmonis meski memiliki sejumlah potensi konflik laten. Pak Yusuf Asry memaparkannya, disertai sejumlah hasil temuan riset terkait bina damai. Bahwa sejatinya lebih banyak daerah yang damai dan rukun, tidak seperti pemberitaan yang terkesan menggambarkan sisi-gelap kerukunan dengan sejumlah intoleransi. Sesi dilanjutkan dengan dinaika kelompok “kerjasama”. Peserta dibuat penasaran dan pusing dengan puzzle bujursangkar, yang bertujuan mendorong semua pihak bekerja sama, sekaligus melihat karakter pribadinya.

Jelang siang, acara ditutup dengan acara seremoni dan foto bersama. Kesan pesan yang disampaikan salahsatu peserta, Pak Wang Suwandi, menegaskan nilai pentingnya acara semacam ini. Pak Wang bahkan mengharapkan kegiatan seperti ini dilanjutkan ke anggota FKUB-FKUB lainnya, termasuk pelibatan kalangan muda. Tampak peserta puas dan mendapat manfaat dari acara ini.

Kondisi belum optimalnya peran FKUB tidak akan membaik hanya dengan dibicarakan atau dikeluhkan, melainkan diperbaiki dengan sejumlah upaya penguatan. Training semacam ini, dengan berbekal modul yang memandu, memang menjadi salahsatu pilihan strategis penguatan kapasitas anggota FKUB. FKUB kian berdaya, kerukunan kian terpelihara. [asr]

 
Copyright © 2024. Puslitbang Kehidupan Keagamaan.