HomeBeritageneral /  Problematika Haji Lahirkan Karya-karya Monumental
Problematika Haji Lahirkan Karya-karya Monumental PDF Print Email

Jakarta, 06/03 (Puslitbang 1) - Problematika haji di Indonesia telah melahirkan karya-karya monumental, baik oleh Kementerian Agama, maupun Perguruan Tinggi Islam, dengan berbagai bentuk kajiannya. Di lain pihak, literatur mengenai haji pada masa kolonial serta pengaruhnya terhadap kehidupan keagamaan belum sepenuhnya menjadi referensi Puslitbang Kehidupan Keagamaan. "Oleh karena itu buku ini menjadi penting untuk dibedah”. Demikian diungkapkan oleh Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Prof. Dr. Phil. H.M. Nur Kholis Setiawan, dalam sambutannya saat membuka acara Bedah Buku "Historiografi Haji Indonesia" yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2013 di Hotel Millenium Jakarta Pusat.

Kapuslitbang Kehidupan Keagamaan mengatakan bahwa kegiatan Bedah Buku ini dilakukan sebagai sarana pengkayaan khasanah, metodologis, dan nuansa akademis yang selaras dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama terutama Puslitbang Kehidupan Keagamaan. Dalam kesempatan itu beliau juga menyampaikan beberapa kritik terhadap buku tersebut, diantaranya masih terdapat kesalahan ketik dan pengulangan uraian. Oleh karenanya buku ini perlu direvisi  ketika akan dicetak ulang lagi.

Dalam laporan pembukaan acara, Dr. Hj. Kustini selaku Kabid Penelitian dan Pengembangan Aliran dan Pelayanan Kehidupan keagamaan menyatakan bahwa kegiatan bedah buku ini merupakan rangkaian awal dari 6 bedah buku yang akan dibedah oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan. "Kegiatan  ini juga merupakan bagian pengayaan referensi penelitian terkait penelitian tentang haji yang akan dilakukan Puslitbang Kehidupan Keagamaan pada tahun 2013 bekerja sama dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah”, ujar Kustini. Senada dengan apa yang disampaikan Dr. Hj. Kustini, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Drs. H. Ahmad Kartono juga menyatakan bahwa buku ini sangat penting karena dapat menambah khazanah keilmuan tentang perhajian.

Sedangkan Prof. (R) Koeswinarno, M.Hum selaku pembahas buku mengungkapkan bahwa buku "Historiografi Haji Indonesia" bukan hanya buku sejarah, namun dapat pula menjadi bekal pengetahuan tentang pemaknaan ibadah haji. Meskipun demikian, ibadah ritual dalam agama Islam seperti ibadah haji tetaplah memiliki mitos.  “Bagaimanapun agama tetap menemukan mitos-mitosnya, dan mitos semacam ini memiliki fungsi penting bagi pemeluk agama itu sendiri”, ungkap Koeswinarno.

Kegiatan bedah buku ini di hadiri oleh 50 orang undangan yang berasal dari para pimpinan KBIH di Jabotabek, para Kepala Kantor Kemenag Kota dan para penyuluh se-Jabotabek, serta para peneliti di lingkungan Badan Litbang dan Diklat. Acara  ini menghadirkan dua orang pembahas buku yaitu Prof.Dr.Phil.H.M.Nur Kholis Setiawan dan peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan Prof(R). Dr. H. Koeswinarno, M.Hum. Acara ini ditutup oleh Dr. Hj. Kustini dengan harapan bahwa para peserta dapat belajar banyak dari buku ini, termasuk dapat menelurkan kebijakan-kebijakan terkait penyelenggaraan ibadah haji sehingga dapat bermanfaat bagi Badan Litbang dan Diklat serta unit-unit lainnya khususnya di lingkungan Kementerian Agama. (AM)

 
Copyright © 2024. Puslitbang Kehidupan Keagamaan.