HomeBeritageneral /  Lembaga Keagamaan Perlu Terlibat Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan
Lembaga Keagamaan Perlu Terlibat Upaya Pencegahan Kerusakan Lingkungan PDF Print Email

Jakarta, 20/12 (Puslitbang 1) - “Meski Indonesia telah memiliki UU nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), namun hingga saat ini harus diakui masih banyak terjadi kerusakan ekologis. Ironisnya perusakan lingkungan ini banyak dilakukan oleh komunitas beragama, untuk itu lembaga-lembaga keagamaan perlu terlibat dalam upaya-upaya pencegahan kerusakan lingkungan”, demikian disampaikan Dra. Hj. Kustini, M.Si, Kepala Bidang Litbang Aliran dan Pelayanan Keagamaan Puslitbang Kehidupan Keagamaan, ketika menyampaikan sambutannya dalam acara Semiloka Peran Komunitas Agama Dalam Pemeliharaan Lingkungan di Hotel Mega Proklamasi Jakarta tanggal 19 Desember 2012.

Para narasumber dari kalangan agamawan Dr. Nasrullah Jasam (Islam), Pdt. Jonathan Viktor Rembert (Kristen) sepakat bahwa setiap agama memiliki ajaran yang mengatur bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya, selain itu agama juga mengajarkan manusia untuk mencintai lingkungan.

Sementara Irhas Ahmady (Walhi) selaku narasumber menyampaikan, bahwa agama-agama monotheisme umumnya menempatkan manusia pada posisi superior dari alam, akibatnya sering terjadi eksploitasi alam oleh umat beragama. Irhas juga menyampaikan, kerusakan lingkungan saat ini lebih disebabkan oleh ketidakadilan ekologi akibat kebijakan dan politik ekonomi yang berpihak pada pemilik modal, Irhas mengatakan: “kesadaran kolektif masyarakat tidak didukung oleh kebijakan penguasa yang jauh dari keadilan ekologi sehingga upaya-upaya masyarakat selama ini jadi sia-sia”.

Kegiatan Semiloka ini diselenggarakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) bekerjasama dengan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Semiloka menghadirkan 4 orang narasumber yaitu: Dr. Nasrullah Jasam (Intelektual Islam), Pdt. Jonathan Viktor Rembert (Intelektual Kristen), Irhas Ahmady (Walhi) dan Sultonul Huda (LPBINU). Kegiatan dihadiri 50 orang peserta berasal dari para tokoh agama, akademisi, aktivis/praktisi/pemerhati lingkungan, utusan NGO/LSM lingkungan, dan peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan. (AJW)


 
Copyright © 2024. Puslitbang Kehidupan Keagamaan.