HomeBeritaKUB /  Profil Masyarakat Indonesia Menjunjung Harmoni
Profil Masyarakat Indonesia Menjunjung Harmoni PDF Print Email

Yogyakarta, 20/11 (Puslitbang 1) - “Profil masyarakat Indonesia adalah menjunjung harmoni, opini bahwa masyarakat Indonesia intoleran adalah bukan pencerminan realitas yang ada”, demikian disampaikan Dra. Hj. Kustini M,Si dalam sambutannya mewakili Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag dalam pembukaan seminar hasil penelitian yang dilakukan oleh Dialog Center Pascasarjana UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta bekerjasama dengan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Nopember 2012 di University Hotel, Yogyakarta.

Selanjutnya Dra. Hj. Kustini, M.Si juga mengatakan: “Dalam penelitian ini di nyatakan bahwa masyarakat desa Sampetan merupakan masyarakat plural, namun damai dan harmoni, relasi antara agama dan budaya di sana bersifat akomodatif. Hasil-hasil penelitian ini dapat menjadi penyeimbang terhadap berbagai isu yang menyatakan Indonesia sebagai masyarakat yang intoleran, hanya karena adanya beberapa persoalan terkait pendirian rumah ibadah dan paham keagamaan tertentu.”

Sementara itu DR. Baidowi, M.Si selaku Direktur Dialog Center Pascasarjana UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta menyampaikan dalam sambutannya bahwa, Desa Sampetan dipilih sebagai lokasi penelitian karena desa ini merupakan desa yang plural, berbeda dengan umumnya sebuah desa yang masyarakatnya homogen. Tiga agama besar, yaitu Islam, Budha, dan Kristen hidup rukun dan damai secara berdampingan. Selain nampak dalam semangat toleransi dan kerjasama antar warga, di Desa Sampetan terdapat 7 vihara, 5 gereja, serta terdapat 21 masjid dan mushalla sebagai tempat peribadatan warga. Semangat gotong royong sebagai ciri khas panguyuban masyarakat desa masih sangat menonjol. Masyarakat masih memegang erat nilai-nilai tradisi dalam kultur keseharian hidup mereka. Di samping itu, kerjasama, kerja keras dan sikap tanpa pamrih, nrimo menjadi ciri khas mereka. Masyarakat desa Sampetan merupakan masyarakat yang sangat inklusif, mudah diajak kerjasama, kritis, ingin maju dan rela berkorban. Semangat kegotongroyongan di antara mereka masih sangat kuat.

Dialog Center Pascasarjana UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta telah melakukan penelitian dengan tema “Sketsa Desa Damai di Desa Sampetan, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah”, kesimpulan hasil penelitian ini menyatakan bahwa keharmonisan kehidupan sosial di Desa Sampetan tidak timbul dengan sendirinya, namun terbentuk melalui proses-proses yang diusahakan dalam waktu yang lama, mulai dari pembentukan fondasi oleh para leluhur sampai kemudian dipertahankan oleh generasi-generasi selanjutnya seiring dengan perkembangan dan tantangan zaman.

Seminar ini diikuti oleh 50 orang peserta terdiri dari akademisi berbagai perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta juga serta peneliti Puslitbang Kehidupan Keagamaan. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut DR. Hamdan Daulay dan DR. Marzuki Idris. (AJW)

 
Copyright © 2024. Puslitbang Kehidupan Keagamaan.