Buku Humanisme Gus Dur : Pergumulan Islam dan Kemanusiaan |
![]() |
![]() |
![]() |
Prof.Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag, sebagai pembedah pertama, dalam paparannya mengapresiasi penulis sebagai seorang “Gus Durian” yang telah berhasil mensistemasi pemikiran-pemikiran Gus Dur yang didapatkan dari tulisan Gus Dur selama hayatnya. Prof. Dr. H, Dedi Djuabedi, M.Ag memberi kritik terhadap penulis bahwa hampir tidak ditemukan analisis kritis mengenai pemikiran Gus Dur sehingga dikhawatirkan penulis cenderung berfikir subjektif. Selanjutnya Dr. H. Abdul Aziz, MA sebagai pembedah ke-dua memaparkan bahwa secara rasional dan mendasar buku ini menjelaskan atas sejumlah pemikiran kontroversial Gus Dur yang sering dipahami secara tidak tepat oleh banyak pihak. “Kandungan buku mencakup dua pemahaman yaitu jalinan struktural dalam pemikiran Gus Dur, dan humanisme dalam pemikiran Gus Dur", ungkap Abdul Aziz. Salah satu kelemahan dalam buku, lanjut Abdul Aziz, adalah penulis alpa menyebut metodologi apa yang digunakannya untuk menganalisis teks-teks pemikiran Gus Dur. Akan tetapi penulis telah berhasil menemukan benang dari pemikiran-pemikiran Gus Dur yang terserak yakni humanisme. Acara bedah buku Humanisme Gus Dur ini merupakan acara bedah buku angkatan keempat dari enam angkatan kegiatan bedah buku yang diprogramkan oleh Puslitbang Kehidupan Keagamaan pada tahun 2013. Acara dihadiri sekitar 50 orang peserta terdiri dari para pejabat dan peneliti Balitbang dan Diklat Kementerian Agama, pimpinan ormas keagamaan, unsur perguruan tinggi maupun instansi terkait lainnya (AN) |